Sabtu, 13 Maret 2010

(7) Kebudayaan Sawu (Sabu)

Sabu atau Sawu merupakan sebuah pulau dalam wilayah Kabupaten Kupang, terletak di keliling lautan Indonesia dan Laut Sawu. Luas wilayah pulau Sabu 460,87 km. Kepulauan Sabu (Sawu) terletak di antara Pulau Sumba dan Rote, terdiri dari 3 buah pulau: Pulau Sabu, Raijua, dan Dana. Pulau Sabu-Dana dapat dikatakan pulau paling selatan Indonesia, berhadapan dengan Samudera Indonesia. Jumlah penduduknya saat ini sekitar 65.000 jiwa yang tersebar dalam 3 kecamatan.
Iklim pulau umumnya ditandai dengan musim kemarau yang panjang yakni bulan Maret sampai dengan bulan November.
Tentang pola perkampungan orang Sabu tidak bisa terlepas dari pemberian makna pulaunya sendiri atau Rai Hawu. Rai Hawu dibayangkan sebagi suatu makluk hidup yang membujur kepalanya di barat dan ekornya di timur. Maha yang letaknya disebelah barat adalah kepala haba dan LiaE di tengah adalah dada dan perut. Sedangkan Dimu di timur merupakan ekor. Pulau itu juga dibayangkan sebagai perahu, bagian Barat Sawu yaitu Mahara yang berbukit dan berpegunungan, digolongkan sebagai anjungan tanah (duru rai) sedangkan dimu yang lebih datar dan rendah dianggap buritannya ( wui rai).
Orang Sabu pada umumnya menamakan dirinya ‘Do Hawu’. Pulau Sabu mereka sebut ‘Rai Hawu’. Do/dou artinya orang atau manusia, dan rai artinya tanah atau negeri.
a. Sistem Kepercayaan/Religi
Kebudayaan Sawu berkembang di Pulau Sawu, Nusa Tenggara Timur. Bangsa yang mendiami adalah suku bangsa Sawu Median. Agama Kristen sudah masuk di Pulau Sawu, tetapi penduduknya masih banyak yang memeluk agama asli.
Upacara-upacara kepercayaan asli, antara lain sebagai berikut:
1) Upacara Doe Mone Ae (Dewa Besar) terdiri atas 3 Dewa, yaitu:
    a) Pulodo Wadu: roh yang mengatur musim kemarau,
    b) Deo Rai: roh yang mengatur musim hujan,
    c) Deo Heleo: roh yang mengawasi hidup manusia.
2) Upacara agar terhindar dari penyakit.
3) Upacara kematian dipimpin oleh Ratu More Pitu.
b. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan masyarakat Sawu adalah patrilineal. Perkawinan yang ideal adalah una mohamode, yaitu laki-laki menikah dengan anak perempuan saudara laki-laki ibu.
Penduduk Sabu terdiri dari kesatuan klen yang disebut sebagai Udu (kelompok patrinial) yang mendiami beberapa lokasi tempat tinggal antara lain de Seba, Menia, LiaE, Mesara, Dimu dan Raijua. Masing-masing Udu sebagi suatu klen atau sub udu yang disebut Karego.
c. Sistem Politik
Masyarakat Sawu menyebut daerahnya Rai Hawu yang berasal dari nama tokoh Hawu Ga. Pemerintahan Hawu dibagi empat: Haba, Dimu, Mahara, dan Liae.
d. Sistem Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian utama masyarakat Sawu adalah bertanam di sawah dan di ladang. Adapun peternakan yang diusahakan adalah kerbau dan kuda.
e. Sistem Kesenian
Bentuk bangunan suku bangsa Sawu adalah panggung yang berderet di sepanjang sisi sebuah lapangan yang terletak di perkampungan, yang terkenal adalah padao dan ledo han.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar